Ketua DPR Marzuki Alie mengatakan, DPR terus mendorong terciptanya hubungan ekonomi yang semakin intensif antara Pemerintah Indonesia dengan Serbia, dengan mencari peluang dan potensi yang bisa digarap oleh kedua negara.

   "Hubungan RI dengan Serbia sudah terjalin pada masa Soekarno,dan Yoseph Bros Tito, kedua pemimpin tersebut merupakan pelopor Gerakan NonBlok,"katanya saat menerima Menteri Luar Negeri Mr. Vuk Jeremic, di Gedung Nusantara III, Senin, (28/2).

   Menurut Marzuki, kondisi sekarang sudah berbeda dibandingkan era lampau, dimana saat itu masih terdapat blok barat dan Timur karena itu GNB harus menciptakan resolusi yang kongkret terkait peningkatan kerjasama ekonomi dan mendorong perdamaian di berbagai belahan negara.

"Melalui kerjasama ekonomi kedua negara diharapkan kualitas hubungan bilateral semakin meningkat kedepannya,"paparnya.

 Marzuki mengharapkan, adanya pembentukan group kerjasama bilateral antar kedua negara yang bertujuan mempercepat kerjasama dan meningkatkan hubungan kedua negara. "Kita semua mengharapkan kunjungan Menlu dapat membawa dampak positif bagi kedua negara,"terangnya.

Menyinggung undangan pemerintah Serbia untuk berkunjung ke Serbia, Marzuki mengatakan, undangan resmi tersebut akan segera dibahas bersama di DPR. "Kita akan pertimbangkan udangan ini, bahkan tadi malam kita telah mengundang Dubes Serbia untuk Indonesia guna membahas undangan ini,"paparnya.

Menteri Luar Negeri Mr. Vuk Jeremic mengatakan, kunjungan keempat nanti diharapkan dapat semakin meningkatkan hubungan di semua tingkatan baik eksekutif maupun legislatif. "Bahkan kemungkinan adanya kunjungan tingkat tinggi dengan mengundang Presiden RI ke Serbia,"tambahnya.

Dia menambahkan, Pemerintah Serbia sangat mengapresiasi sikap pemerintah RI sewaktu krisis 3 tahun lalu di Kosovo. "Indonesia secara jelas menyatakan bahwa tidak boleh ada tindakan unilateral dan mendorong langkah perdamaian, pernyataan pemerintah RI disambut baik oleh Pemerintah kita dan rakyat Serbia,"paparnya. (si)/foto:iw/parle.